Review; Camera House

Rumah Kamera atau lebih dikenal dengan nama Camera House. Terletak di pinggir jalan, sedikit menanjak dari Candi Borobudur, butuh waktu sekitar 15 menit dengan kendaraan pribadi.



Rumah Kamera aslinya adalah sebuah museum lukisan. Karena ketika masuk ke dalam, banyak sekali lukisan yang terpasang di dinding. Tapi, sayangnya pas saya kesana, museum dalam masa perbaikan, dan ini sedikit mengganggu. Tiket masuk ke dalam Rumah Kamera hanya 5k saja. Dan parkir kendaraan bermotor hanya 2k saja.

Ada sebuah cafe—ya, saya menyebutnya begitu, di sebelah kiri museum yang bisa kita gunakan untuk sekedar melepas dahaga dan bersantai, atau berfoto-foto, dijinkan kok.

Didekat cafe, ada pintu masuk ke dalam studio foto 3D. Yang biaya perlantainya sekitar 10k (kalau belum naik), ada tiga lantai kalau tidak salah. Atau kalau mau, ada paket foto dengan fotographer di tiga lantai, dengan biaya 50k. Saya tidak begitu tertarik sih, karena harganya terlalu mahal.


Gambar ini saya (tanpa editan) di ambil di lantai pertama, dekat dengan pintu masuk. Masih banyak ruang yang bisa dijadikan untuk spot foto, tapi saya hanya punya beberapa foto saja.

Naik ke lantai dua, masih dengan dinding yang ditempel dengan lukisan, hanya ruanganya semakin menyempit. Naik ke lantai tiga, masih sama dengan dinding yang ditempel lukisan, tetapi tidak banyak, hanya sekitar tiga atau empat saja. Dan, yang terakhir adalah atap Rumah Kamera. Meskipun panas, saya tetap naik karena rasa penasaran.


Foto ini saya ambil di atap Rumah Kamera. Kata temen saya, sih bukit dibelakang saya itu berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebenarnya tempatnya bagus, bisa buat pasang gembok cinta gitu, ala-ala Namsang Tower, hehehe. Tapi, sangat disayangkan, banyak tangan jahil yang mencoret-coret dinding dengan tulisan alay bin gak mutu!, uh kesel sendiri deh, kebiasaan banget orang Indonesia mah.

Karena saya naik ke atap Rumah Kamera sekitar jam 11 siang, jadi panas banget. Sekitar lima menit diatas, kami menyudahi berfoto-foto ria-nya, hehehe.

Karena haus, saya memutuskan untuk sekedar mampir di cafe samping Rumah Kamera. Ya, pengen coba-coba aja, sih. Harganya cukup terjangaku lah, untuk rasa? Biasa-biasa aja sih, nothing special.


Oh iya, semua foto yang saya ambil tidak saya edit terlebih dahulu, supaya kalian tidak kecewa dengan realitanya. Tapi, bukan saya mau bilang tidak bagus, ini cukup bagus kok untuk sekedar foto-foto. Kalau mau bagus lagi, bisa foto 3D -nya kok.

Sekedar saran, kalau mau kesini ussahakan pakai kendaraan pribadi ya, karena tidak adanya kendaraan umum yang sampai kemari. Lagi, usahakan pakai kendaraan bermotor ya, kalau mobil, kalian harus sering mengalah dengan mobil dari arah berlawanan, karena jalannya lumayan kecil, hanya muat untuk satu mobil dan motor dalam bersamaan. Jalannya cukup menanjak, tapi mudah kok, ada petunjuk disepanjang jalan menuju Rumah Kamera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Borobudur; Made a Little Memories